· Mihwar Tanzimi
· Mihwar Sya'bi
· Mihwar Muassasi
· Mihwar Dauli
• Asolah dakwah perlu dipelihara dalam semua ‘mihwar dakwah’..
• Pertama: Ukuran kemenangan pada kesolehan.
- Bahawa kemenangan tidak ditentukan oleh hal-hal yang bersifat lahir semata-mata.
- Nasihat Umar RA pada pasukannya ketika melepaskan mereka berperang - "... Aku lebih takuti dosa-dosa kamu lebih dari kekuatan musuh yang akan mengalahkan kamu ...."
- Kita berjuang dengan amal-amal kita sebelum dengan keahlian, strategi, dan senjata kita.
• Kedua: Pengaruh taqarrub kepada Allah.
- “Sebesar apa kesibukanmu terhadap Allah, sebesar itu pula kesibukan makhluk terhadap dirimu.” (Yahya bin Mu’adz).
- Sebesar apa keseriusan kita dalam mendekati Allah, sebesar itu pula respon masyarakat terhadap dakwah kita. Jika kita bersikap santai dan dingin dalam perjuangan ini, maka begitu pulalah sikap masyarakat terhadap seruan kita..
- Jika iman kita lemah, hati kita keras, maka kita akan melihat usaha kita kurang memberi manfaat meskipun kita banyak bergerak dan banyak melakukan aktiviti…
• Ketiga: Refleksi Kebaikan Diri.
- “Yang pandai berbuat baik untuk orang lain hanyalah yang yang pandai berbuat baik untuk dirinya sendiri.” (Abdullah bin Wahhab).
- Seorang da’i tidak mampu mempengaruhi orang lain selama ia sendiri tidak terkesan oleh apa yang diserukannya itu.
(Kitab Al-Masaar, Muhammad Ahmad Ar-Rasyid).
• ...Boleh dikatakan bahawa yang terpenting kita siapkan adalah kebangkitan rohani, hidupnya hati, serta kesedaran penuh yang ada dalam jiwa dan perasaan...
• Kami menginginkan jiwa-jiwa yang hidup, kuat, mantap, hati-hati yang segar serta memiliki semangat yang berkobar-kobar, perasaan dan ghirah yang sentiasa bergelora, roh-roh yang bersemangat, selalu optimis, merindukan nilai-nilai yang luhur, tujuan mulia serta mampu bekerja keras untuk menggapainya...” (Risalah Da’watuna Fii Thaurin Jadiid)
TIGA KESEDARAN JIWA DAN PERASAAN YG PERLU DIBINA
• Perasaan Pertama: Keimanan pada keagungan risalah, bahawa risalah yang kita perjuangkan adalah risalah Allah, adalah kebenaran, adalah sebaik-baik fikrah dan seutama-utama manhaj.
• Perasaan Kedua: Kebanggaan dalam mengembangkan risalah. Selama kita menjadi pendokong kebenaran, maka kita adalah pemimpin bagi manusia. (QS Ali Imran: 110)
• Perasaan Ketiga: Optimis terhadap dokongan dan pertolongan Allah. Bahawa selama kita beriman pada kebenaran dan bangga menjadi pendokongnya, maka Allah akan selalu bersama kita. Dia akan memberikan dokongan, bimbingan dan pertolongan. Dia akan selalu bersama kita di manapun kita berada. Dan bila tak ada penduduk bumi yang sedia membantu kita, maka Dia akan menurunkan pasukan dari langit untuk membantu kita...(Prof. Dr. Abdul Hamid Al-Ghazali, Haula Assasiyat Al-Masyru’ Al-Islamy Li Nahdhatil Ummah)
KESIMPULANYA
“Kader adalah rahsia kehidupan dan kebangkitan. Sejarah umat adalah sejarah para kader jundi yang memiliki kekuatan jiwa dan kehendak. Sesungguhnya kuat lemahnya suatu umat, diukur dari sejauh mana umat tersebut dapat menghasilkan kader-kader yang memiliki sifat kelelakian (kader berkualiti)...” (Risalah Hal Nahnu Qaumun Amaliyun)
1. Pemahaman Islam yang menyeluruh dan benar bersumber dari al-Quran dan as-Sunnah. (Al-Fahmu)
CARA MEWUJUDKAN KADER YANG BERKUALITI ITU
Sampai saat ini, satu-satunya cara yang diyakini mampu untuk mewujudkan kader yang berkualiti adalah tarbiyah !
· Tarbiyah adalah jalan kita, ciri khas kita. Dengan tarbiyah kita tumbuh, dengan tarbiyah kita berkembang dan dengan tarbiyah kita meraih kemenangan.
BEBERAPA NOKHTAH PENTING TENTANG TARBIYAH:
• Kader yang proses tarbiyahnya bermasalah akan menjadi masalah dan menimbulkan banyak masalah, baik masalah peribadi, keluarga, sosial, da’wah dan jamaah/harakah.
No comments:
Post a Comment